Hidup dan kehidupan didalam dunia ini semuanya sudah diatur sedemikian rupa, jauh sebelum manusia hidup semuanya sudah ada namun ada juga yang masih tersirat dalam kehidupan, yang tersirat karena belum saatnya ia ketahui namun akan ada waktu yang tepat yang tersirat itu akan terlihat, contoh sederhananya semua orang itu berpasang-pasangan namun disisi lain siapa yang tahu pasangan hidup yang sesungguhnya sebelum menikah dan jawabannya jalinan sebuah ikatan suci pernikahan semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.

Pernikahan merupakan bagian dari agama yaitu termasuk sunnah pernikahan juga adalah suatu acara atau tradisi yang sakral menurut hemat penulis, dimana dua insan yang dipertemukan bukan karena sebuah kebetulan atau keterpaksaan tetapi pernikahan antara dua insan merupakan bagian dari rencana dan ketentuan (diatur) oleh Allah SWT, pada setiap hamba-hambanya yang hidup di dunia ini.

Didalam membangun sebuah rumah tangga (Keluarga baru) yang dibangkai dalam ikatan suci pernikahan tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk menjalani dan menjaganya, keutuhan rumah tangga (keluarga) merupakan hal pokok sebab ada beberapa yang harus diperhatikan diantaranya yaitu bagimana dua pasangan harus saling kenal dan saling memahami pribadi masing-masing sehingga terjadi komunikasi sesuai pengharapan.

Menjaga keutuhan rumah tangga (keluarga baru) yang berumur jagun tentunnya harus mengendepankan kepercayaan, kejujuran, keterbukaan dan kesetiaan yang bisa menambah harmonisasi dalam mencintai dan menyangi satu sama lain tanpa semua itu akan ada keganjilan atau ketidak sepadan dalam hubungan rumah tangga (keluarga).

Peran dan kesadaran untuk memahami status masing-masing dalam rumah tangga (keluarga) merupakan hal yang juga perluh untuk diperhatikan sebab ini menjadi salah satu bagian dari dasar pernikahan yang mengutkan hubungan rumah tangga (keluarga).

Tanpa kesadaran yang timbul dari diri pribadi hanya akan membuat ke egoisan antara dua pasangan akibatnya tak ada keselarasan yang ditemukan dalam rumah tangga (keluarga) jadi hal utama ini yang penting untuk dijadikan pelajaran kedepannya karena mengingat pernikahan bukanlah sebuah permainan atau candaan yang diresepsikan akan tetapi pernikahan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa dijadikan bahan permainan kerana pernikahan dibangun untuk saling melengkapi antara dua pasang dengan menggapai hidup yang lebih serius antara dua pasangan agar dua pasangan bisa selalu berada pada rute yang ditentukan Allah Swt dan dekat dengan Allah Swt.

Dua pasangan yang terikat dalam kesucian pernikahan akan menjadikan Allah Swt, sebagai saksi terhadap pernikahannya dan dua insan tidak sama sekali diizinkan mengotori atau menghinati ketentuan yang ditetapkan dari-Nya karena pernikahan bagian dari rencana Allah Swt, yang tidak diketahui. Menerima dengan rasa syukur dan sabar atas rencana atau pemberian Allah Swt merupakan hal yang terbaik untuk dilakukan oleh dua insan karena ia akan mendapatkan predikat hamba-hamba yang taat pada Allah Swt dan mungkin saja akan diberikan kenikmatan dan kenyamanan dalam hidup berumah tangga.

Rumah tangga (Keluarga) yang baru dibangun akan selalu dihadapkan pada gejalah-gejalah kecil yang muncul seperti adanya problema atau pun ketidak sepahaman terhedap suatu hal dan ini merupakan ujian kepada dua insan tentang bagimana menyikapi serta bertugas secara bersama-sama dalam menemukan solusi atau jalan keluar terbaik agar tidak menjadi problema yang menoton hadir didalam rumah tangga supaya rumah tangga tetap utuh dan langgen. Oleh karena itu setiap rumah tangga tentunya akan mengalami sebuah problema namun rumah tangga yang bijak pasti tahu cara menyikapi problema tanpa harus menyelahkan satu sama lain.

Maka dari itu benar kata para orang tua Bugis duhalu bahwa dalam membinah rumah tangga haruslah selalu siatutui (Saling menjaga atau saling mengasihi) dan siadecengi (beripilaku baik) agar rumah tangga akan menjadi kokoh walau dihadapkan dengan berbagai problem dan tantangan tetapi itu bukanlah hal serius yang bisa meberikan efek retaknya dalam hubungan berumah tangga justru menjadikan pelajaran bagian dua insan supaya tetap saling menjaga kesatuan yang telah dibangun.

Harapan dan doa semoga rumah tangga yang dibina akan selalu mendapat keridhaan dan diberkahi oleh Allah Swt, serta menghimpunnya dalam kebaikan. Sehingga terwujud rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahma, Aamin yaa rabbalalamin.


                        

Catatan penting tentang membina dan membangun rumah tangga versi kami;
1. Tetap saling mencintai dan mengasihi
2. Tetap saling menyangi
3. Tetap saling menjaga kepercayaan
4. Tetap saling setia
5. Tetap memelihara kejujuran
6. Tetap saling menjaga keutuhan
7. Tetap saling menghargai
8. Tidak menginati hubungan
9. Tetap menjaga keakraban
10. Tetap bersyukur dan bersabar.